Saturday, November 22, 2008

Jangan Bilang Istri kalo MTB itu berbahaya

Istri saya penuh kekhawatiran.pulang midnight abis main futsal,genjot sepeda malem2,dan sejenisnya.jadi inget waktu genjot di pondok pemburu puncak bogor. Ada yg bilang"wuih,untung ya emak kita ga tahu kalo main sepeda gunung itu berbahaya,kalo tahu aja kayak gini seremnya,bisa digembok nih sepeda dirumah".
Ya, hobi mtb bisa menakutkan.dan memang dikategorikan extreme sports.g sendiri bebrapa kali nyaris cidera fatal.pertama kali jatuh saat drop off di bodogol lido sukabumi,ini akibat kesalahan teknis dari nubie dimana titik berat badan yg terlalu kedepan saat drop off.seharusnya pantat berada dibelakang saddle namun posisi g terlalu condong ke depan ditambah melakukan pengereman panik gara2 kaget sepeda meluncur dari ketinggian.benar benar technical fault."sebisa mungkin jangan melakukan pengereman kecuali benar2 diperlukan.itu pameo dari master rider.
Yang paling parah adalah kecelakaan di gunung pinang cilegon.trek turunan g hajar tanpa pengereman,namun rombongan depan tnyata berhenti karena ada kecelakaan,ngerem mendadak hingga sepeda hampir menimpa tuannya sendiri.alhamdulillah g bisa tangkap frame sepeda sebelum badan g remuk kehantem sepeda sendiri.kalo diinget inget reflek waktu. Itu mirip buffon lagi nangkep cannonball,hehe,maklum kiper.hasil akhir rombongan saat itu sungguh menakutkan. 1 orang patah sepedanya dan juga tangan,hingga sekarang mash di gips utk 2 tahun. Ada juga yg beruntung hanya velgnya yg peang tanpa ada cedera fatal.
Istri saya jika lihat tayangan mtb di tv selalu bilang"emmang main sepeda sampe kayak gitu ya?kalo kayak gitu,gak diijinin lagi dh!". G jawab"enggak kayak gitu,mainnya lurus2 aja ,datar,gak ada turunan2 dan gak cepet2 kayak di tv". Akhirnya istri pun tenang dan g bebas genjot di hutan dan gunung.padahal sih"persis seperti itu mainnya,bedanya g banyak ngerem ,gak sekenceng om om lain yg ga pernah nyentuh rem lg turun dan nikung".memang disitu asyiknya,lagi downhill sepeda itu sangat2 cepat dan memacu adrenalin,jika ga fokus dan fisik loyo,terjerembab dan patah tulang sering terjadi.helm dan body protector serta gloves merupakan kewajiban bagi mereka yg ga suka ngerem.btw ada foto g lagi genjot di cilegon itu terpampang di majalah Cycling.

Genjot sepeda di Gunung Pinang...berbahaya Bung!

Minggu 27 Juli 2007, ke arah Cilegon dari Jakarta tampaklah perbukitan Gunung Pinang dengan banyak Tower telekomunikasi, itulah sekilas panduan menuju Trek bersepeda bernama Gunung Pinang.Rombongan saya 3 mobil berangkat minggu pagi jam 06.30 dari Gading Serpong.Saya sempat tertinggal rombongan dan akhirnya keluar pintu tol lebih jauh di Serang Timur.Namun ternyata jarak ke meeting point di rumah Pa Subianto dan Pa Luthfi lebih dekat dari pintu tol ini daripada keluar di Serang Barat, namun tarifnya lebih mahal Rp 1500,-.
Sepeda kami rakit di perumahan Pejaten Mas Estate, disambut empunya rumah Pak Subianto dengan keramahan dan teh manis hangat dan juga tukang bubur ayam. Setelah selesai sarapan bubur . kami ber-8 genjot sepeda bareng ke start point di rumah Pak Lutfi, tidak seberapa jauh dari Pejaten Mas. Disana puluhan bikers sudah ramai, tua muda, laki2 perempuan. yang muda adalah anak-anak SMP yang rupanya di-kompori dan di-racuni Bapak-nya bersepeda. Enak banget kalo punya Bapak kayak gitu, minta sepeda Down Hill harga 20-an juta pasti dikasih :)
Perjalanan seru sekali, trek gunung pinang memang asyik, selain hawanya yang sejuk juga banyak trek yang teknikal mebutuhkan konsentrasi tinggi. Banyak drop off, undakan tangga, tikungan tajam. Konsentrasi dan stamina adalah kuncinya. Saya sendiri terjatuh 2 kali. Yang pertama adalah terlena oleh jalur turunan sehingga pada saat sebelum tikungan telat melakukan pengereman, akibatnya tergelincir dan tidak ada cedera berarti. Yang kedua ini terjadi di jalur downhill yang katanya bersimpangan dengan jalur DH1 yang sering dipake perlombaan.Namun keasyikan menikmati adrenalin saat downhill, rolling,saya lihat rekan di depan berbelok kiri, saya siapkan pengereman, namun ternyata mereka belok kiri di depan untuk berhenti...ya nasib..menghindari bertabrakan dengan rekan-rekan di depan, sepeda saya lepas , dan badan saya terjerembab lagi persis di depan saya ada portal dari pohon besar. Alhamdulillah, Allah masih melindungi saya namun seketika sepeda saya sudah ada di belakang pandangan saya, dengan reflek saya berhasil melindungi tubuh dari hantaman sepeda saya sendiri dengan tangan kanan menangkap frame tube, berhasil, layaknya Buffon menangkap bola muntah ke gawangnya.Walhasil hanya dengkul yang lecet karena bergesekan dengan tanah pada saat terjerembab, serta jari manis kanan yang bengkak karena menangkap frame.Saya bangun dan baru sadar bahwa rombongan berhenti tepat di depan saya karena ada salah satu anak SMP yang ban depan sepedanya pecah di trek dan si anak terluka cukup serius terlihat dari memar di tulang kering dan banyaknya cipratan betadine di daerah tersebut.Semakin banyak aja korban di trek Gunung Pinang ini.
Menuju finish teman saya Coki terjatuh saat drop off persis di rombongan depan saya, tidak cedera serius karena itu drop off pendek.Beberapa KM ke depan kaki saya pun keram, pertama yang kanan, berhenti sebentar dibantu Om Pur yang siap siaga dengan emergency kit can-nya. Genjot lagi dan keram lagi kali ini kedua kaki saya. Om Pur bilang saya kecapean, kurang garam, harus minum sebangsa pocari sweat. Saya minumlah Pocari Sweat yang tersisa di botol air. Mulai genjot lagi dan beberapa menit kemudian sudah sampe di Finish pintu masuk Gunung Pinang. Istirahat lah dulu.
Setelah minum teh botol , beberapa rekan berencana naik lagi ke Trek DH di Gunung Pinang dengan menyewa mobil pick-up. Saya tidak mau ikut, cape sekali badan ini, takut hilang konsentrasi kalo ikutan downhill lagi di trek yang dirancang untuk perlombaan itu.
Beberapa rombongan pulang ke rumah Pak Lutfi karena makan siang sudah menanti, lainnya naik ke atas pick-up.Sesampai di rumah PAk Lutfi dan makan siang pepes lele yang uenak sekali, ada kabar bahwa Iponk, salah satu teman rombongan saya mengalami patah tulang terjatuh di trek.Lalu ada kabar lagi pelek depan rekan satunya lagi spelleng (bengkok).Wah...heboh juga mereka mainnya, apa karena trek-nya yang ganas?Namun pelajarannya adalah sbb:
1.Untuk menjajal trek DH beneran seperti Gn Pinang ato SEBEX , konsentrasi dan pasti stamina sangat diperlukan. Iponk pasti sudah kelelahan dan memaksakan diri
2.Ditambah lagi spek sepeda yang digunakan Iponk adalah BUKAN untuk Downhill(DH) tapi XC(Cross Country).Secara langsung tidak langsung mempengaruhi performa dan tingkat keamanan di Trek. Ini juga terlihat dari pelek yang spelleng yang memang pelek itu bukan spek DH yang tebal dan berdimensi besar, sehingga tidak kuat dihantam ganasnya trek DH Gunung Pinang.
Setelah rentetan kejadian ini ada banyak pilihan buat saya:upgrade ke frame dan komponen DH atau tetap setia dengan LOUIS GARNEAU XC BART PRO saya tercinta.Saya pilih yang terakhir saja ah!untuk saat ini.

Genjot sepeda di Gunung Pinang...berbahaya Bung!

Minggu 27 Juli 2007, ke arah Cilegon dari Jakarta tampaklah perbukitan Gunung Pinang dengan banyak Tower telekomunikasi, itulah sekilas panduan menuju Trek bersepeda bernama Gunung Pinang.Rombongan saya 3 mobil berangkat minggu pagi jam 06.30 dari Gading Serpong.Saya sempat tertinggal rombongan dan akhirnya keluar pintu tol lebih jauh di Serang Timur.Namun ternyata jarak ke meeting point di rumah Pa Subianto dan Pa Luthfi lebih dekat dari pintu tol ini daripada keluar di Serang Barat, namun tarifnya lebih mahal Rp 1500,-.
Sepeda kami rakit di perumahan Pejaten Mas Estate, disambut empunya rumah Pak Subianto dengan keramahan dan teh manis hangat dan juga tukang bubur ayam. Setelah selesai sarapan bubur . kami ber-8 genjot sepeda bareng ke start point di rumah Pak Lutfi, tidak seberapa jauh dari Pejaten Mas. Disana puluhan bikers sudah ramai, tua muda, laki2 perempuan. yang muda adalah anak-anak SMP yang rupanya di-kompori dan di-racuni Bapak-nya bersepeda. Enak banget kalo punya Bapak kayak gitu, minta sepeda Down Hill harga 20-an juta pasti dikasih :)
Perjalanan seru sekali, trek gunung pinang memang asyik, selain hawanya yang sejuk juga banyak trek yang teknikal mebutuhkan konsentrasi tinggi. Banyak drop off, undakan tangga, tikungan tajam. Konsentrasi dan stamina adalah kuncinya. Saya sendiri terjatuh 2 kali. Yang pertama adalah terlena oleh jalur turunan sehingga pada saat sebelum tikungan telat melakukan pengereman, akibatnya tergelincir dan tidak ada cedera berarti. Yang kedua ini terjadi di jalur downhill yang katanya bersimpangan dengan jalur DH1 yang sering dipake perlombaan.Namun keasyikan menikmati adrenalin saat downhill, rolling,saya lihat rekan di depan berbelok kiri, saya siapkan pengereman, namun ternyata mereka belok kiri di depan untuk berhenti...ya nasib..menghindari bertabrakan dengan rekan-rekan di depan, sepeda saya lepas , dan badan saya terjerembab lagi persis di depan saya ada portal dari pohon besar. Alhamdulillah, Allah masih melindungi saya namun seketika sepeda saya sudah ada di belakang pandangan saya, dengan reflek saya berhasil melindungi tubuh dari hantaman sepeda saya sendiri dengan tangan kanan menangkap frame tube, berhasil, layaknya Buffon menangkap bola muntah ke gawangnya.Walhasil hanya dengkul yang lecet karena bergesekan dengan tanah pada saat terjerembab, serta jari manis kanan yang bengkak karena menangkap frame.Saya bangun dan baru sadar bahwa rombongan berhenti tepat di depan saya karena ada salah satu anak SMP yang ban depan sepedanya pecah di trek dan si anak terluka cukup serius terlihat dari memar di tulang kering dan banyaknya cipratan betadine di daerah tersebut.Semakin banyak aja korban di trek Gunung Pinang ini.
Menuju finish teman saya Coki terjatuh saat drop off persis di rombongan depan saya, tidak cedera serius karena itu drop off pendek.Beberapa KM ke depan kaki saya pun keram, pertama yang kanan, berhenti sebentar dibantu Om Pur yang siap siaga dengan emergency kit can-nya. Genjot lagi dan keram lagi kali ini kedua kaki saya. Om Pur bilang saya kecapean, kurang garam, harus minum sebangsa pocari sweat. Saya minumlah Pocari Sweat yang tersisa di botol air. Mulai genjot lagi dan beberapa menit kemudian sudah sampe di Finish pintu masuk Gunung Pinang. Istirahat lah dulu.
Setelah minum teh botol , beberapa rekan berencana naik lagi ke Trek DH di Gunung Pinang dengan menyewa mobil pick-up. Saya tidak mau ikut, cape sekali badan ini, takut hilang konsentrasi kalo ikutan downhill lagi di trek yang dirancang untuk perlombaan itu.
Beberapa rombongan pulang ke rumah Pak Lutfi karena makan siang sudah menanti, lainnya naik ke atas pick-up.Sesampai di rumah PAk Lutfi dan makan siang pepes lele yang uenak sekali, ada kabar bahwa Iponk, salah satu teman rombongan saya mengalami patah tulang terjatuh di trek.Lalu ada kabar lagi pelek depan rekan satunya lagi spelleng (bengkok).Wah...heboh juga mereka mainnya, apa karena trek-nya yang ganas?Namun pelajarannya adalah sbb:
1.Untuk menjajal trek DH beneran seperti Gn Pinang ato SEBEX , konsentrasi dan pasti stamina sangat diperlukan. Iponk pasti sudah kelelahan dan memaksakan diri
2.Ditambah lagi spek sepeda yang digunakan Iponk adalah BUKAN untuk Downhill(DH) tapi XC(Cross Country).Secara langsung tidak langsung mempengaruhi performa dan tingkat keamanan di Trek. Ini juga terlihat dari pelek yang spelleng yang memang pelek itu bukan spek DH yang tebal dan berdimensi besar, sehingga tidak kuat dihantam ganasnya trek DH Gunung Pinang.
Setelah rentetan kejadian ini ada banyak pilihan buat saya:upgrade ke frame dan komponen DH atau tetap setia dengan LOUIS GARNEAU XC BART PRO saya tercinta.Saya pilih yang terakhir saja ah!untuk saat ini.

Tajur Halang , Bogor. Here I Come!

"sabtu ke tajur halang ngetes fork dan sepatu kelas dunia". Begitu isi sms dari flying_joe.g jawab"ok".singkat aja sambil nyetir mobil pulang kantor jumat malam 14 nov.direncanakan g dan joe naik kereta dari stasiun tebet ke bogor.sepedanya ? Juga dong ikutan masuk gerbang.kenyataannya?ga jadi naik kereta gara2 g telat bangun.janjian di st tebet jam 5pagi,g baru berangkat jam segitu dari kebon jeruk.akhirnya diputuskan ga jadi markir sepeda di warung ba jum tebet,tapi sepeda joe juga ikutan masuk yrv ke bogor.padahal si joe dah beli tiket kereta,sori om.
Jam 6 kurang ,mobil dah keluar tol bogor menuju bank lippo samping hotel salak.kala weekend parkiran lippo ramai karena banyak tukang jajanan sarapan pagi dan om om meeting genjot di bogor. Masuk parkiran sdh ada serombongan sepeda meluncur.g parkirin mobil,unloading sepeda,sarapan roti ,sambil nungguin 3 org teman genjot. 2 org mash di gerbong kereta ,1 lainnya meluncur di jagorawi.tidak brp lama, datanglah 2 pasang sepeda ,om daniel dan om jaya. Daniel adalah mahasiswa sastra prancis ui,sdgkan jaya karyawan securicor.jaya ceria bgt gak kelihatan abis shift malam.1 lg ditunggu...lama buanget.akhirnya datang dan itu udah 2 jam! Keliatan si joe kecewa...hehe...joe paling ga suka main siang.ya memang main spd gunung itu enak bgt kalo shubuh2 .jam 8 matahri bisa mengurangi semangat genjot di hutan.
Berempat kami sewa angkot menuju tajur halang di lereng gunung salak.goban ongkos charter angkot yg penuh dgn 5 sepeda dan 5 riders.posisi start berada di perkebunan nanas bogor.dari ketinggian terlihat pemandangan kota bogor dan satu tower telekomunikasi dibawah.tinggi juga!kebayang kalo genjot dari bawah tanpa naik angkot...gempor duluan...on road lg...mtb makruh kalo on road.
Mulai genjot,lewatin kebon nanas dgn singletrack dimana samping kiri langsung jurang.asyik nh...walau kesiangan,sepeda kami genjot santai ga main speed.tujuan kami adalah hutan pinus yang sejauh mata memandang mash jauh di atas.sempat berhenti di seberang sungai yg memisahkan kebun nanas dan hutan pinus.udaranya sejuk sekali,keringat bercucuran dan napas ngos2an.liat di jam tangan suunto heart rate adalah 182.ngobrol2 sambil makan beng2 untuk nyolong energi.wandi yg telat datang mengambil digicam,kami pun berfoto..ya kenyataannya malah sepedanya wandi yg banyak difoto.
Lanjut genjot..nyebrang sungai lalu naik ke bukit hutan pinus. Ini masih nanjak bung!harapannya adalah kalo banyak nanjak maka turunannya maknyuss.kami bukan atlet,jadi seringkali ttb alias tuntunbike...dorong sepeda di tanjakan karena habis tenaga,dengkul dah soak.maklum ga ada yg jual dengkul lance amstrong di sini.sampai lah di puncak hutan pinus,lega ini berarti downhill time!ga ada lagi ttb.tapi istirahat dulu minum,ambil nafas.kalo di tengah hutan spt ini,capek cepat sekali hilang.siap2 nh ngetes fork baru rock shox tora.siap?mulai berbaris.spt biasa joe memulai turunan single track,rolling ban sepeda dengan cepat.saya dan lainnya menyusul satu persatu. Track ini adalan tanah basah bekas hujan dengan banyak akar dan sedikit lumut dan berbatu.komplit dah!semua ada.surprise dan makin pede,tora mengemban tugas dengan baik,undakan undakan tanah setapak dilompati dengan gembira.roll,rem,roll,nikung,stop. Si joe cepat bgt,jadi dia dah brenti duluan di depan nungguin anak2 takut salah jalan.semua lengkap...genjot lagi sampai akhirnya turun hujan!bahaya!jas hujan ga kebawa,raincover tas ketinggalan juga.yo wis,tanggung,genjot aja dh walaupun yg lain dah setting track hujan dengan menutup tas punggung dengan rain cover.jalur pun disirami air,ban sepeda berpacu dengan aliran air di tanah.cipratan tanah menghalangi pandangan,sesekali g seka dengan tangan.kalo hujan begini ditrack g paling suka karena relatif handling sepeda semakin kuat ga ada tempat buat berhenti karena kalo berhenti akan licin sekali,bisa jatoh konyol.tangan sibuk menahan getaran stang,mengerem sesekali,dan tetap menjaga kontrol kokpit sepeda.lancar...wuyh...kita semua kayak anak kecil main ujan2ujanan di lapangan depan rumah.persis,muka2 bahagia ini adalah muka anak kecil yg menikmati curah hujan bogor yang energizing.
rencana dibawah ada perkampungan dan akan istirahat di warung dengan patung kuda di halamannya.mash hujan cepat sekali kami meluncurkan sepeda ke bawah,pantat nungging di belakang saddle tuk jaga keseimbangan dan mengamati jalur yg akan dipilih.apakah tetap di sisi atau ditengah track yg berbatu dan penuh rerumputan.g sih komit aja di satu jalur ga pindah2 tetap di sisi.sesekali cemas bila liat lobang di depan mata,namun sptnya tora bisa menhandle nya dgn enak.wah,tnyata di depan sudah beraspal.sptnya dikit lg ketemu warung.turunan hujan di aspal sangat menyiksa.ga lucu kalo ditanya"jatuh dimana boy?masa main sepeda gunung jatuhnya di aspal!weleh...om jaya sempat sliding di depan saya,sepedanya oleng ke kiri dgn bunyi rem dan gesekan ban dengan air dan aspal yg kencang.wah,g gimana nh yg dibelakangnya.g balap aja dh ambil jalur kanan meluncur kencang.saat itu rem sptnya ngempos dan g rasa laju sepeda g semakin cepat.butuh sesuatu untk memperlambat.nah kebetulan di depan ada jalur rerumputan berbatu di tengah.belokin aja disitu lumayan mengambat laju dan sedikit getaran bisa dihandle oleh tora....continue

Tajur Halang 2kali Genjot

nah kebetulan di depan ada jalur rerumputan berbatu di tengah.belokin aja disitu lumayan mengambat laju dan sedikit getaran bisa dihandle oleh tora. Di depan ada persimpangan dan saya lihat master flying_joe melesat lurus di depan.g pun ikut lurus sampai ada persimpangan lagi ,ah si joe gak keliatan lagi. takut nyasar,gue balik lagi ke belakang nyari teman nyasar..hehehee...ketemulah 2 teman nayasar,wandi dan jaya, yang malah belok kanan bukannya lurus...kami sepakat ikut jalan saya lurus terus keatas di persimpangan,eng ing eng,diatas ada warung Patung Kuda,sepeda joe markir disitu.
Alhamdulillah. diparkirlah sepeda-sepeda di sekeliling Patung Kuda.
Warung ini bukan warung nasi, jadi kami cuman pesan minum teh manis anget dan snack yg digantung.ngobrol sambil kedinginan ada celutukan..foto yuk!ooh...oops...Kamera Wandi Ketinggalan! di atas!waks!ngulang nih. Huahahaa,...akhirnya kami putuskan kembali ke atas bersama-sama,dalam hati getir,namun kapan lagi ngulang tajur halang!berharap Kamera masih berada di tempatnya sekitar kebun nanas atau tempat istirahat berikutnya.
Hujan masih mengguyur,genjot trus,dengan muka kecipratan air ,tanah,dan lumpur. perjalanan di pinggir kebun menanjak hingga sampai Hutan.Joe melesat duluan disusul Daniel.G ,jaya ,dan Wandi sang empu kamera berada di belakang...akhirnya diputuskan Wandi naik ke atas tanpa sepeda dan menitipkannya pada g dan jaya. Dengan segala resiko maka Wandi hiking dengan harapan besar menemukan kamera-nya. G dan Jaya kedinginan mengobrol segala hal,mulai dari merakit sepeda pertama hingga obrolan gak penting di tengah hujan.
Ahirnya selang 30 menit kemudian Joe punt turun ..cepet amat nih anak?? namanya juga Legend,julukan Joe."Gak ketemu men...kameranya.."sambil ngos2an dan mencari air."tapi jangan bilang2 wandi ya...kamera nya gue temuin di kebun nanas,biar surpise aj akita kasih tahu di warung." Kerjain aja ...Setuju! Joe!
Dhaniel pun tiba meluncurkan sepedanya dari atas,disusul Wandi ber-hiking menuruni undakan. "Gak Ketemu nih! kita balik aja." "Sebelum balik makan dulu ye"Ok Boy!".Meluncurlah kembali ke warung Patung Kuda...namun ada kejadian lagi! BLETAKK!!!!....continue

Jackpot! Saddle Copot!

Bunyi itu sangat menyentak di antara gerimis dan cipratan air di singletrack.kami hendak kembali menuju warung patung kuda setelah drama pencarian kamera om wandi yg tertinggal.wandi pasti gelisah dan berada di belakang g.genjot santai dikiri kebon dikanan sawah.sesekali mengelap muka dari cipratan air dan tanah.
Ya,bunyi itu membuat saya menoleh ke belakang.wandi terjatuh,g meneriaki lainnya tuk berhenti.g pun berhenti dan menghampiri wandi."saddle g copot boy". "wah,gawat juga lu,"dalam hati g berpikir jangan sampe pantatnya ketancep batang saddle alias seatpost.wandi sibuk mencari patahan yg ternyata adalah baut antara seatpost dgn saddle.sebuah baut no 11 yg patah ditengah hujan2 dan pengalaman ketinggalan kamera di gunung.patahan sudah dikumpulkan.wandi pun menggenjot sepeda lg tanpa saddle.otomatis harus berdiri,dan itu pegel bgt...
Wandi kami suruh genjot duluan di depan agar kami bisa mewaspadai pergerakannya di track.berhenti di tikungan,wandi pegal sptnya dan mempersilakan temen2 duluan.g tetap genjot dibelakang wandi.
Tidak lama sepeda kami sudah parkir kembali di warung.tanya sana sini akhirnya ada bengkel motor."ada baut begini ga a?"oh itu baut brp?12 kayaknya?.diambil baut 12,dicoba pasang ,ga cocok krn kegedean.baut 11 bukan bawaan motor.gagal deh.baliklah g dan daniel ke warung.
Di depan warung kami melihat wandi tertawa dan memegang kamera!huahaha.dibongkar jg drama pencarian kamera itu.prihatin lah,udah hilang kamera,eh saddle juga copot!nasib lo wan.untk masalah saddle akhirnya diakalin.tiang saddle ditutup oleh decker kaki.lumayan lah ada tempat pantat nempel walaupun pegel kalo sambil genjot nanjak.kami semua senang dan ketawa ketiwi sambil tetap nyengir ngeliatin gaya wandi genjot sepeda.akrobatik,kayak yg di gelanggang samdudra,hehehe.piss man.